Bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan, merawat bayi baru lahir
menjadi tahapan perubahan peran yang membahagiakan sekaligus
mencemaskan. Bahagia karena kehadiran si mungil yang menggemaskan dan
membawa suasana ceria di rumah. Cemas karena masih belum memiliki
pengalaman merawat bayi baru lahir.
Supaya tidak cemas, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang ibu yang baru pertama
kali mempunyai bayi. Apa saja 7 perhatian khusus saat ibu merawat bayi
di rumah?
1. Perhatikan kehangatan bayiMencegah
bayi kedinginan tidak dengan membedong bayi rapat-rapat, tetapi dengan
menyesuaikan suhu lingkungan yang tepat untuk bayi. Bedong bayi terlalu
rapat tidak dianjurkan lagi saat ini. Biarkan bayi bergerak bebas.
Khusus
pada bayi prematur, memberi kehangatan bisa dilakukan menggendong bayi
dengan metode Kanguru, yakni mendekap bayi di dada dalam keadaan
skin to skin contact (sentuhan
langsung dari kulit ibu dan bayi), kenakan topi penutup kepala, kaus
kaki, sarung tangan dan baju hangat bila udara dingin, dan hindarkan
bayi dalam keadaaan basah terlalu lama baik karena buang air kecil
maupun buang air besar.
2. Perhatikan nafas bayiPernafasan
bayi sebaiknya tidak boleh terlalu cepat, bila lebih dari 60 kali per
menit, atau saat bernafas bayi tampak tersengal-sengal, berbunyi dan
disertai sekitar bibir dan hidung biru, berarti bayi ibu dalam keadaan
sakit.
Yang perlu diperhatikan agar pernafasan bayi sehat yaitu :
*
Orangtua tidak boleh merokok di dekat bayi, jauhkan bayi dari asap
kendaraan bermotor, misalnya memanasi mesin sepeda motor jangan didekat
ibu yang sedang menggendong bayi.
* Sebaiknya bayi dihindarkan
dari debu, zat kimia yang membuat bayi sesak nafas, tutup mulut dan
hidung dengan saputangan bila ada keluarga yang sedang flu berada dekat
bayi.
* Setelah mandi bayi tidak perlu ditaburi bedak seluruh
tubuh, bila ingin memberi bedak berikan yang dalam bentuk bedak padat
bukan bedak tabur.
* Bayi tidak perlu dipasang gurita agar pernafasan pada bayi baru lahir pernafasan lebih leluasa.
* Sirkulasi atau ventilasi udara kamar bayi cukup baik.
3. Perhatikan warna kulit bayiAda
kalanya, pada minggu pertama bayi baru lahir mengalami kuning.
Perhatikan bila bayi tampak lemas, malas minum, mata terlihat kuning,
malas menghisap, jangan tunda segera dibawa ke dokter. Yang harus ibu
lakukan mencegah kuning dengan rajin menyusui segera setelah lahir
untuk mencukupi kebutuhan minum bayi. Boleh dijemur sinar matahari
untuk pemenuhan vitamin D namun sebelum pukul 8 dan cukup 10 hingga 15
menit.
Perhatikan warna kulit bayi bila kemerahan, alergi, lecet
atau terdapat ruam pada pantat dan leher. Tetap mandikan untuk menjaga
kebersihan kulit bayi. Gunakan popok kain katun yang lembut dan hindari
penggunaan pampers secara rutin dalam waktu lama, bila akan perawatan
kulit ruam atau lecet kemerahan pada bayi dengan krim sebaiknya
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
4. Perhatikan cara pemberian minumKebutuhan
ASI diberikan sesuka bayi tidak perlu dijadwal jam. Bayi lebih sering
tidur pada awal kehidupannya setelah lahir, bila tiga jam belum bangun
bangunkan untuk memberikan ASI. Selalu ingat untuk sendawakan setiap
selesai minum, caranya dengan posisi bayi setengah duduk di pangkuan
kita, atau boleh telungkupkan di bahu kita dan ditepuk tepuk
punggungnya.
Cegah jangan sampai tersedak. Hindari menyususi bayi saat mengantuk berat.
Bagi
bayi baru lahir akibat belum sempurnanya reflek menelan dan adanya sisa
udara dalam lambung kadang mengalami gumoh setelah minum, segera bayi
diposisikan miring, usap bekas gumoh dan ganti pakaian bayi.
Bila
memberikan ASI melalui botol, jangan mengganjal botol dot di mulut bayi
dengan alasan apapun, sangat berbahaya. Cegah bayi bingung puting
dengan memberi minum menggunakan gelas kecil, dekatkan ke bibir bayi
biarkan bayi mencecap sendiri, sesekali tidak boleh dituang, bahaya
tersedak. Atau gunakan sendok kecil untuk menyuap sedikit demi sedikit.
5. Perhatikan saat bayi buang air besar dan buang air kecilBayi
baru lahir yang mendapat ASI cukup dari ibu frekwensi buang air besar
akan “lebih sering” karena dalam ASI mengandung zat laksansia yang
memperlancar buang air besar sehingga membantu membersihkan zat kuning (
bilirubine) dari tubuh bayi. Ibu tidak perlu cemas.
Yang
perlu diperhatikan warna dan keadaan saat bayi buang air besar adalah :
bila tinja bayi mengandung lendir, berbuih, terdapat darah dan tinja
hanya air saja secara terus menerus, perut kembung dan sulit buang air
besar, warna tinja agak putih. Pada keadaan ini, bayi memerlukan
bantuan tenaga kesehatan sambil tetap terus diberikan ASI.
Bayi
sehat dan kebutuhan minumnya cukup seharusnya sering buang air kecil,
warna air seni kuning jernih. Perhatikan bila bayi tidak buang air kecil
dalam 24 jam pertama sejak lahir, bayi mengedan menangis setiap akan
buang air kecil, dan bila air seni berwarna kuning pekat atau merah,
segera bawa bayi kepada petugas kesehatan.
6. Perhatikan kebersihan dan pencegahan infeksiBayi
baru lahir dimandikan setiap hari dua kali pagi dan sore. Pastikan
kehangatan air mandi sesuai untuk tubuh bayi, mengukur kehangatan bisa
dengan alat, bisa dengan bagian punggung telapak tangan. Bayi boleh
dimandikan berendam dalam bak mandi khusus bayi. Berendam merupakan
saat yang menyenangkan bagi bayi, selain merangsang peredaran darah juga
membersihkan kotoran maupun kuman yang melekat di tubuh bayi.
Untuk
bayi sakit tetap dimandikan dengan di waslap air hangat seluruh tubuh
dan disabun, bersihkan lalu keringakan dengan handuk khusus hanya untuk
bayi tidak boleh dicampur dengan anggota keluarga lainnya.
Bersihkan
tali pusar dengan waslap diberi busa sabun mandi,bilas dengan air lalu
keringkan. Cara merawatnya untuk di rumah sesuaikan dengan petunjuk
bidan atau dokter dimana ibu melahirkan bayi. Sebaiknya tali pusat
cukup dibasahi (diusap) alkohol 70 persen dan tidak perlu dibungkus
kain kasa.
Cegah infeksi saluran kencing dengan sesering mungkin
mengganti popok bayi. Ingat selalu cuci tangan sebelum dan sesudah
merawat bayi. Bila suhu bayi lebih dari 38 derajat celsius sebaiknya
bayi jangan dibedong rapat atau diselimuti tebal, kenakan pakaian katun
yang tipis, buka selimut tebal dan kompres air hangat lalu bawa ke
tenaga kesehatan.
Bila pangkal tali pusat berwarna kemerahan,
keluar nanah, bau busuk disertai perut kembung, atau bayi mengalami
infeksi mata dengan tanda mengeluarkan kotoran hijau kekuningan pada
mata segera bawa kepada tenaga kesehatan terdekat.
Lengkapi semua imunisasi.
7. Perhatian untuk merangsang kecerdasan bayi sejak diniKetika
merawat bayi , seorang ibu dan ayah baru sebaiknya menjadi lebih banyak
berkomunikasi dengan bayi dibanding saat bayi masih dalam kandungan.
Sentuhan
sayang, kontak fisik,menyanyi untuk si mungil akan menjadi aktifitas
yang membahagiakan bagi orangtua baru. Semakin rajin Ayah dan ibu
memberi rangsangan kecerdasan bayi, maka proses perkembangan kecerdasan
otak bayi akan semakin sempurna.
Cara merangsang kecerdasan
antara lain dengan mengucapkan kalimat - kalimat pendek dan sederhana
saat merawat bayi. Sebut satu kata secara berulang -ulang dalam
rangkaian kalimat pendek, misalnya kata mandi, minum, tidur, sayang,
peluk, ayah, bunda. Tidak perlu kalimat panjang dan jangan terlalu
banyak ragam bahasa. Memori otak bayi akan terus menerus merekam kata -
kata orangtua setiap hari.
Salam hangat, selamat merawat bayi bagi para ibu baru. Semoga bermanfaat
sumber : kompas.com